3 Jenis Cokelat Bubuk Berdasarkan Proses Pembuatannya

Bubuk minuman cokelat merupakan salah satu hasil olahan dari cokelat bubuk yang biasanya sudah ditambahkan pemanis, perasa, serta bahan tambahan lainnya. Cokelat sendiri saat ini hadir dalam berbagai bentuk yang dapat membantu memudahkan dalam proses pengolahannya.bersama bahan lainnya. 

Cokelat ada yang berbentuk batangan, pasta, chip, ataupun dalam bentuk cokelat bubuk yang sering dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat minuman serta campuran untuk membuat makanan. Bubuk cokelat biasanya memiliki rasa yang pahit dan aroma khas. Berdasarkan proses pembuatannya bubuk cokelat memiliki beberapa jenis seperti penjelasan berikut ini:

Natural Cocoa Powder

Natural cocoa powder atau yang biasa kita kenal sebagai bubuk kakao atau bubuk cokelat adalah jenis yang paling sering ditemukan di pasaran. Jenis bubuk cokelat ini mengalami proses pembuatan yang sederhana serta tidak  memiliki tambahan pemanis ataupun campuran lainnya. Sehingga memiliki rasa yang lebih kompleks, cukup pahit, dan asam. 

Jenis bubuk cokelat ini berdasarkan proses pembuatannya hanya melalui proses fermentasi, pengeringan, pemisahan lemak kakao dan penggilingan. Sehingga hasilnya masih natural. Natural cacao powder memiliki kandungan kadar lemak sebesar 12,6%, kadar abu sekitar 9,6 % serta memiliki tingkat pH antara 5,3 dan 5,8. 

Jenis bubuk cokelat ini sangat cocok digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat kue yang membutuhkan soda kue. Hal ini dikarenakan pH yang ada pada kandungan bubuk cokelat tersebut dapat memicu reaksi kimia untuk mengembangkan kue. 

Jenis bubuk cokelat ini tidak cukup cocok jika dijadikan sebagai bahan untuk membuat minuman karena rasanya yang masih cukup pahit dan asam, serta sifatnya yang sukar larut dalam air karena kadar lemak yang lebih tinggi.

Dutch Process Cocoa Powder 

Dutch process cacao powder adalah jenis bubuk cokelat yang telah mengalami proses alkalisasi. Proses ini adalah perlakuan penambahan bahan alkali pada saat sebelum biji kakao melewati proses penggilingan. Sebelumnya biji kakao akan direndam atau dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan larutan alkali. Jenis larutan alkali yang biasa digunankan adalah kalium karbonat (K2CO3), Natrium Karbonat (Na2CO3), Kalium hidroksida (KOH), ataupun Natrium Hidroksida (NaOH). Proses alkalisasi ini mampu menetralkan pH biji kakao yang semual asam menjadi netral yaitu pada pH 7 hingga 8. 

Dengan begitu biji kakao akan kehilangan rasa pahit dan asam. Sehingga rasa yang dihasilkan lebih halus dan lembut. Selain itu warna yang dihasilkan lebih cokelat gelap. Bubuk cokelat yang telah mengalami proses alkalisasi memiliki kandungan kadar lemak 12,1%, kadar abu sekitar 14,8% serta pH 6,9 hingga 8. 

Jenis ini lebih sering digunakan sebagai bahan untuk membuat minuman.Namun jika ingin digunakan sebagai bahan tambahan dalam membuat kue yang membutuhkan proses pengembangan maka diperlukan soda kue, karena sudah tidak lagi memiliki reaksi kimia untuk mengembangkan kue. 

Black Cocoa Powder 

Black cocoa powder adalah jenis bubuk cokelat yang juga telah melewati proses alkalisasi, namun yang membedakan adalah biji kako jenis ini dicuci dengan proses alkali ultra atau ultra Belanda. Walaupun fungsinya masih sama yaitu untuk menetralkan rasa asam. 

Namun jenis bubuk cokelat ini memiliki warna yang super gelap nyaris hitam serta memiliki tekstur yang lebih halus. Black cocoa powder cocok untuk digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat kue, dekorasi atau penyajian, serta minuman. 

Meskipun ketiga memiliki perbedaan masing-masing, namun tetap dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam membuat makanan dan minuman. Maka dari itu pilihlah bubuk cokelat yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Supplier Bubuk Minuman Aneka Rasa Bandung | Peluang Usaha Minuman Kemasan

Menikmati Vanilla Dalam Minuman Teh, Kopi Atau Dengan Bubuk Minuman Kenapa Tidak?

Macam-Macam Coklat untuk Topping Minuman Kekinian